Bahan :
- 1 ekor Ayam sedang
- 1 lbr Daun kunyit
- 1 btg Serai (dimemarkan)
- 3 btg Daun ruku - ruku
- Asam jawa secukupnya
Bumbu yang dihaluskan :
- 10 buah Cabe merah
- 8 buah Bawang merah
- 2 siung Bawang putih
- 1/2 jari Kunyit
- 1/2 jari Lengkuas
Cara Memasak :
- Bersihkan ayam, potong - potong sedang, lalu cuci sampai bersih dan tiriskan.
- Rebus air secukupnya hingga mendidih.
- Masukkan bumbu yang dihaluskan, tambahkan serai dan daun ruku - ruku.
- Tambahkan juga daun kunyit dan asam jawa.
- Masak hingga kental dan meresap, tambahkan garam dan bumbu penyedap.
- Masukkan ayam, rebus terus sampai airnya tinggal sedikit, aduk sesekali.
- Angkat bila ayam sudah empuk dan sajikan.
Kamis, 09 Juni 2011
Resep Masakan - Ayam Asam Pedas
Cara Mengambil Pembayaran Google Adsense Lewat Western Union
Hari ini saya bersemangat sekali, karena baru pertama kalinya saya mendapatkan pembayaran dari Mountain View alias dari Google Inc. Alhamdulillah.. dan saya akan berbagi pengalaman tentang bagaimana cara mengambil pembayarannya.
2. Menunggu pengiriman payment
Sebenarnya tulisan ini sudah banyak sekali di ulas oleh blogger lainnya, namun mungkin disini akan saya jelaskan secara detail tentang bagaimana cara mengambil pembayaran Google Adsense melalui Western Union ini secara bertahap. Google memberikan beberapa pilihan bagi publishernya untuk menerima pembayaran a.k.a gaji dari perusahaan Google Adsense, salah satu diantaranya yang paling mudah dan bebas biaya adalah Western Union. Mudah2an bermanfaat bagi sesama newbie yang mungkin sedang deg2an akan menerima pembayaran dari mbah google ini
Berikut tahapannya :
1. Menentukan metode pembayaran dan submit tax
Masuk ke menu Acount setting, pada bagian payment setting pilih paymen methode (click gbr atas untuk memperbesar)
1. Isi nama pertama dan kedua anda, saran : kalo nama anda tunggal sebaiknya di tambah bapak atau ibu
2. Pilih I agree, centang aja
3. Piih Save Change
2. Verifikasi alamat pengiriman
- Masuk ke akun Google Adsense anda, kemudian pergi ke Payment Setting, dan lihat informasi alamat anda. Alamat ini bisa diubah2 sebelum anda memverifikasinya.
- Klik Verify Address untuk memberitahukan Google bahwa alamat tersebut sudah benar, dan google akan mengirimkan sebuah kartu pos yang berisi nomor PIN untuk memverifikasi alamat anda.
- Pada saat earning anda sudah mencapai $10 maka Google akan mengirimkan sebuah kartu pos yang berisi PIN untuk memverifikasi alamat pengiriman payment kepada anda. Jadi, pastikan alamat anda lengkap dan benar beserta nomor rumah, RT/RW, dan kode posnya jangan membuat pak pos bingung
- PIN Google akan sampai sekitar 3-6 minggu sejak google memberitahukan pengirimannya.
- Bila sampai lewat dari 2 bulan (6 minggu) PIN tak kunjung datang, anda dapat merequest kembali PIN baru dengan masuk ke peringatan tentang Verify Address. (Peringatan ini akan hilang bila PIN sudah dimasukkan)
2. Menunggu pengiriman payment
- Anda baru akan dibayarkan oleh Google apabila earning sudah mencapai $100
- Setiap akhir bulan (sekitar tanggal 25) Google akan melakukan progress pembayaran, ini biasanya dapat anda lihat di Payment Setting dan disitu tertera Payment in Progress.
- Setelah progress telah berhasil dilakukan (biasanya 2-3 hari) akan muncul informasi tentang MTCN yaitu nomor yang akan digunakan untuk menerima pembayaran di Western Union. Informasi ini muncul di menu Payments.
- Catat nomor MTCN atau payment number yang diumumkan oleh google adsense di menu payments
- Siapkan fotokopi KTP dan berikan nomor MTCN tadi kepada petugas di WU
- Nah selamat gajian
- Alamat di di KTP dan alamat di akun GA tidak sama, bisakah saya mengambil uang hasil adsense ? Jawab : Bisa, yang penting namanya sama dengan yang di akun.
- Surat PIN Google uda 2 bulan lebih gak nyampe2 apa yang harus saya lakukan ? Jawab : silahkan request PIN ulang, masuk ke menu Acount Setting > Verify Addres > dibagian bawah pilih Request PIN
- Tanggal berapa biasanya google gajian ? Jawab : menurut pengalaman biasanya tanggal 25 google melakukan progress payments, setelah itu sekitar 2 hari kemudian akan muncul Payment detail yang menunjukkan jumlah dan no MTCN
Teknik Mengajar Yang Baik dan Efektif
Seorang guru/instruktur/dosen harus memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan materi yang diajarkannya, bila tidak… maka yang terjadi adalah siswa/mahasiswa akan kurang faham, tidak menyukai mata pelajaran tersebut atau bahkan anda sendiri sebagai pengajar tidak disukai. Tidak pelit nilai mungkin hal yang bijak sebagai seorang pengajar dan tentunya anda akan menjadi pengajar favorit dikelas, tetapi hal ini tidak mendidik dan merugikan siswa yang anda didik. Berikut ini ada beberapa tips yang biasa saya lakukan bila menyampaikan materi dikelas :
Sebelum Menyampaikan Materi :
- Pelajarilah kembali materi yang akan disampaikan dan buatlah rangkuman atau point-point penting pada materi tersebut, karena mungkin anda banyak mengajar mata pelajaran lainnya maka terkadang sudah agak lupa dengan materi ini sehingga perlu dipelajari lagi agar lebih siap.
- Buatlah diktat atau rangkuman yang dapat di fotocopy atau disalin oleh siswa, sehingga kita tidak perlu merujuk banyak buku kepada siswa. Hal ini juga memudahkan siswa sehingga ia tidak perlu banyak membeli buku. Apabila mata pelajarannya eksak/hitungan, buatlah rangkuman rumus kepada siswa.
- Siapkan soal-soal latihan sebanyak-banyaknya dan dibagi menjadi kategori ringan, sedang, dan susah. Rangkum semua soal tersebut dalam satu buku atau file dan buat memo disetiap soal tersebut… memo ini dibuat agar anda tahu kapan anda pernah memberikannya kepada siswa dan pada kelas berapa, sehingga soal yang sudah diberikan tidak disampaikan lagi pada pertemuan berikutnya.
- Milikilah absen siswa anda, dan buatlah tabel nilai dan presentase kemajuan siswa. Hal ini berguna agar anda dapat mengetahui apakah materi anda telah diserap dengan baik oleh siswa dan siswa mana yang perlu anda bimbing lebih ekstra agar nilainya tidak jatuh.
Saat di Kelas :
- Buatlah suasana yang menarik dan tidak membosankan, untuk itu anda harus banyak latihan agar cara berbicara, sikap, dan metode ajar anda dapat diterima dengan baik oleh siswa. Menjadi guru yang garang dan terlalu disiplin terkadang akan membentuk siswa yang keras juga, untuk itu buatlah siswa takut karena hormat kepada anda dan bukan takut karena hukuman anda. Pernah ada siswa yang sangat nakal, namun ia justru malu dan takut dengan salah satu guru yang sangat dihormatinya. Berikan perhatian anda dengan penuh kasih sayang, bukan mencari kesalahan mereka..
- Buatlah quiz di awal dan akhir penyampaian materi, bila waktu tidak memungkinkan lakukan hanya di akhir materi bukan diawalnya… hal ini dapat menjadi indikator apakah materi yang telah disampaikan sudah diterima dengan baik oleh siswa. Saya banyak mengalami quiz dilakukan hanya di awal materi, hal ini hanya membuang waktu dan tidak efisien karena secara logika tentunya siswa belum mengetahui materi yang akan disampaikan. Kalo soal quiznya materi hari kemaren itu namanya ulangan… jadi perlu bedakan antara quiz dengan ulangan yach…
- Sampaikan materi dengan menyampaikan point-point pentingnya saja, jangan terlalu banyak bertele-tele atau terlalu banyak bercerita yang bukan dalam ruang lingkup materi anda. Untuk materi eksak, perbanyaklah contoh soal… sampaikan perlahan dan buat agar siswa juga sama2 ikut berfikir.
- Lakukan sistem ajar yang lebih interaktif berupa tanya jawab, pancinglah siswa agar banyak bertanya. Selain itu ada juga perlunya anda bersenda gurau disela-sela penyampaian materi agar tidak terlalu tegang.
- Pekerjaan Rumah (PR) dapat anda berikan setiap akhir penyampaian materi, namun bila ternyata itu tidak efektif misalnya banyak yang tidak mengerjakan atau ternyata banyak yang saling mencontek pekerjaan teman2nya sebaiknya metode PR nya anda ubah misal dengan beda soal tiap siswa atau cara lainnya.
- Anda perlu melakukan evaluasi terhadap cara anda mengajar, ini bisa dilakukan dengan memberikan questioner pada siswa terhadap cara mengajar anda.
- Anda juga dapat melakukan quiz interaktif, yaitu dengan membaca soal satu persatu dan mahasiswa langsung menjawab.. anda berikan waktu yang terbatas untuk menjawab soal tersebut. Misal bacakan soal no. 1 kemudian langsung dijawab oleh siswa, setelah itu bacakan soal no.2 kemudian siswa menjawab, demikian seterusnya… metode ini membuat siswa berfikir cepat dan tidak dapat mencontek.
Selamat mengabdi, didiklah anak kita untuk kemajuan bangsa dimasa yang akan datang… Semoga Bermanfaat.
Praktek Pendidikan dan Pembelajaran
Praktek pendidikan dan pembelajaran sangat diwarnai oleh landasan teoritik dan konseptual yang tidak akurat. Pendidikan dan pembelajaran selama ini hanya mengagungkan pada pembentukan perilaku keseragaman, dengan harapan akan menghasilkan keteraturan, ketertiban, ketaatan, dan kepastian (Degeng, 2000). Pembentukan ini dilakukan dengan kebijakan penyeragaman pada berbgai hal di sekolah.
Freire mengkritik, selama ini sekolah telah menjadi “alat penjinakan”, yang memanipulasi peserta didik agar mereka dapat diperalat untuk melayani kepentingan kelompok yang berkuasa.
Sistem pendidikan yang dianut bukan lagi supaya pencerdasan kehidupan bangsa agar mampu mengenal realitas diri dan dunianya, melainkan suatu upaya pembutaan kesadaran yang disengaja dan terencana (Berybe,2001) menutup proses perubahan dan perkembangan. Teori stimulus-respon yang sudah bertahun-tahun dianut dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, tampak sekali mendukung sistem pendidikan.
Hubungan stimulus-respon, individu pasif perilaku yang tampak, pembentukan perilaku dengan penataan kondisi yang ketat, reinforcement dan hukuman, dianggap sebagai unsur-unsur penting dalam pembelajaran.
Peserta didik adalah manusia yang identitas insaninya sebagai subjek berkesadaran perlu dibela dan ditegakkan lewat sistem dan model pendidikan yang bersifat”bebas dan egaliter”.
Teori kognitif atau konstruktif menekankan bahwa belajar lebih banyak ditentukan karena adanya karsa individu, aktivitas mandiri adalah jaminan untuk mencapai hasil yang sejati, tantangan dunia pendidikan kedepan adalah memujudkan proses demokratisasi belajar. Suatu proses pendemokrasian yang mencerminkan bahwa belajar adalah atas prakarsa anak. Prakarsa akan mati bila kepadanya dihadapkan pada berbagai macam aturan yang tak ada kaitannya dalam belajar.
Realness bukan hanya harus dimiliiki oleh anak, tetapi juga oleh semua orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang bebas dan yang didasari oleh realness dari semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran akan dapat menumbuhkan sikap dan persepsi yang positif terhadap belajar.
Indikator-indikator keberhasilan belajar yang diharapkan adalah anda dapat menjelaskan :
1.Pengertian teori deskriptif dan teori prespektif
2.Proposi teori deskriptif dan teori prespektif
3.Kedudukan teori belajar dan teori pembelajaran dalam teori deskriptif dan teori prespektif
Brunner (Degeng,1989) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah prespektif dan teori belajar adalah deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Upaya brunner untuk membedakan antara teori belajar yang deskriptif dan teori pembelajaran yang prespektif dikembangkan lebih lanjut oleh reigeluth dan kawan-kawan, bahkan “Principle and theories of instructional design may be stated in either a descriptive or prespective from”.
Teori—teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang prespektif, kondisi dan hasil pembelajaran ditempatkan sebagai givens, dan metode yang optimal ditetapkan sebagai variabel yang diamati.
Teori prespktif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free (reigeluth,1983;degeng 1990) maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran prespektif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil.
Teori deskriptif, variabel kondisi dan metode adalah variabel bebas dan parameter kedua variabel ini berinteraksi untuk menghasilkan efek pada variabel hasil pembelajaran, sebagai variabel tergantung.
Teori prespektif, variabel kondiisi dan hasil yang diinginkan, yang mungkin juga berinteraksi dan parameter kedua variabel ini digunakan untuk menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sebagai variabel tergantung
Teori deskriptif : bila isi atau materi pelajaran (kondisi) dioorganisasi dengan menggunakan model elaborasi (metode), maka perolehan belajar dan retensi (hasil) akan meningkat.
Teori prespektif : agar perolehan belajar dan retensi (hasiil) meningkat, organisasilah isi atau materi pelajaran (kondisi) dengan menggunakan model elaborasi (metode)
Teori belajar prespektif : agar retensi meningkat, maka kaikan pengetahuan baru yang dipelajari pada struktur kognitif yang telah dimiliki.
Teori pembelajaran prespektif : agar retensi meningkat, maka mulailah pembelajaran dengan menampilkan kerangka isi atau materi pelajaran, baru kemudian secara bertahap mengelaborasikan bagian-bagian yang ada dalam kerangka isi tersebut dan secara tetap mengaitkan setiap tahapan elaborasi pada kerangka isi.
Teori belajar deskriptif : jika membuat rangkuman tentang isi buku teks yang dibaca, maka retensi terhadap isi buku teks itu akan lebih baik.
Teori pembelajaran prespektif : agar dapat mengingat isi buku teks yang dibaca secara lebih baik, maka bacalah isi buku teks itu berulang-ulang dan buatlah rangkumannya.
Indikator keberhasilan belajar jika anda dapat menjelaskan:
1.Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristik
2.Teori belajar menurut Thorndike
3.Teori belajar menurut watson
4.Teori belajar menurut clark hull
5.Teori belajar menurut edwin guthrie
6.Teori belajar menurut skinner
7.Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran
Menurut behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Belum dikatakan belajar jika belum ada perubahan tingkah laku, menurut teori ini adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran / output yang berupa respon
Teori thondike adalah belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan atau hal lain yang bisa ditangkap oleh panca indera. Respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan dan tingkah laku. Menurut thondike defenisi belajar adalah perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu dapat berujud kongkrit yaitu yang dapat diamati, atau tidak kongkrit yaitu yang tidak dapat diamati
Teori watson adalah belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat diukur. Walaupun ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun ia menganggap hal-hal tersebut sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan.
Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperti fisika atau biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh dapat diamati dan dapat diukur. Para tokoh tidak memperhatikan hal-hal yang tidak dapat diukur dan tidak dapat diamati, seperti perubahan-perubahan mental yang terjadi ketika belajar, walaupun demikian mereka tetap mengakui hal itu penting.
Teori clark hull tentang belajar adalah menggunakan teori evolusi bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.
Teori edwin guthrie tentang belajar adalah bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau pemuasan biologis sebagaimana yang dijelaskan oleh Clark dan Hull, bahwa stimulus hanya bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimuulus dan respon bersifat lebih tetap. Guthrie percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman dapat diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah kebiasaan dan perilaku seseorang.
Teori skinner tentang belajar adalah menggunakan konsep yang sederhana dan lebih komprehensif, skinner mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian dan seterusnya.
Teori inilah yang paling banyak digunakan dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan teori behaviouristik. Adapun program-program pembelajarannya seperti Teaching Machine, pembelajaran berprogram, modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak pada konsep hubungan stimulus dan respon serta mementingkan faktor-faktor penguat (reinforcement) merupakan program-program pembelajaran yang menerapkan teori belajar yang dikemukakan oleh skinner.
Pandangan behavioristik tidak sempurna, kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi siswa, walaupun mereka memiliki pengalaman penguatan yang sama. Pandangan mereka pun mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati.
Alasan mengapa Skinner tidak sependapat dengan Guthrie, yaitu :
1.Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat sementara
2.Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi bagian dari jiwa si terhukum) bila hukuman berlangsung lama
3.Hukuman mendorong si terhhukum mencari cara lain (meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari hukuman. Dengan kata lain hukuman mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang kadang kala lebih buruk dari pada kesalahan yang diperbuatnya.
Skinner percaya pada penguat negatif, penguat negatif tidak sama dengan hukuman
Aplikasi teori behaviouristik dalam kegiatan belajar tergantung dari beberapa hal :
1.Tujuan pembelajaran
2.Sifat materi pembelajaran
3.Karakteristik siswa didik
4.Media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia
Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yang sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut.
Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahaan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktifitas “micmetic”, yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.
Evaluasi menekankan pada respon pasif, keterampilan secara terpisah, dan biasanya menggunakan paper and pencil test.
Secara umum, langkah-langkah pembelajaran yang berpicak pada teori behavioristik yang dikemukakan oleh Siciati dan Prasetya Irawan (2001) dapat digunakan dalam merancang pembelajaran. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
2.Menganalisa lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi pengetahuan awal (entry behavior) siswa
3.Menentukan materi pelajaran
4.Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil-kecil, meliputi pokok bahaasan, sub pokok bahasan, topik
5.Menyajikan materi pelajaran
6.Memberikan stimulus, dapat berupa pertanyaan baik lisan maupun tertulis, tes/kuis, latihan atau tugas-tugas
7.Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa
8.Memberikan penguatan/reinforcement (mungkin penguatan positif ataupun penguatan negatif), ataupun hukuman
9.Memberikan stimulus baru
10. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa
11. Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman
12. Demikian seterusnya
13. Evaluasi hasil belajar
Indikator keberhasilan belajar jika dapat menjelaskan :
1.Pengertian belajar menurut pandangan teori kognitif
2.Teori perkembangan Piaget
3.Teori belajar menurut Brunner
4.Teori belajar bermakna Ausubel
5.Aplikasi teori kognitif dalam kegiatan pembelajaran
Teori kognitif adalah belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak . teori ini merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
Teori Piaget adalah merupakan proses genetik, yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Piaget tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat didefenisikan secara kuantitatif. Ia menyimpulkan bahwa daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan brebeda pula secara kualitatif.
Proses adaptasi mempunyai dua bentuk dan terjadi secara simultan, yaitu asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi adalah proses perubahan apa yang dipahami sesuai dengan struktur kognitif yang ada sekarang.
Akomodasi adalah proses perubahan struktur kognitif sehingga dapat dipahami. Proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi dan ekulibrasi (Penyeimbangan).
Proses ekulibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilsai dan akomodasi. Sebagai contoh, seorang anak sudah memahami prinsip pengurangan, ketika mempelajari prinsip pembagian, maka terjadi proses pengintegrasian antara prinsip pengurangan yang sudah dikuasainya dengan prinsip pembagian (Informasi baru).
Ekulibrasi adalah Proses penyeimbangan yaitu menyeimbangkan antara lingkungan luar dengan struktur kognitif yang ada dalam dirinya.
Piaget membagi tahap-tahap perkembangan tahap kognitif:
a.Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun)
Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana.
Ciri-ciri pokoknya adalah :
1. Melihat dirinya sendiri sebagai mahkluk yang berbeda dengan objek disekitarnya
2. Mencari rangsangan melalui sinar lampu dan suara
3. Suka memperhatikan sesuatu lebih lama
4. Mendefenisikan sesuatu dengan memanipulasinya
5. Memperhatikan objek sebagai hal yang tetap, lalu ingin merubah tempatnya.
b.Tahap preoperasional (umur 2-7/8 tahun)
Mengunakan symbol atau bahasa tanda dan mulai berkembangnya konsep-konsep inuitif
Preoperasional (umur 2-4 tahun) anak telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat sederhana.
Karakteristik tahap ini adalah :
1. Self counternya sangat menonjol
2. Dapat mengklasifikasinya objek pada tingkat dasar secara tunggal dan mencolok
3. Tidak mampu memusatkan perhatian pada Objek-objek yang berbeda
4. Mampu mengumpulkan barang-barang menurut kriteria, termasuk kriteria yang benar
5. Dapat menyusun benda-benda secara berderet, tetapi tidak dapat menjelaskan perbedaan antara deretan
Intuitif (umur 4-7 atau 8 tahun), anak telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pada kesan yang agak abstrak.
Karakteristik tahap ini adalah :
1. Anak dapat membentuk kelas-kelas atau kategori objek, tetapi kurang disadarinya
2. Anak mulai mengetahui hubungan secara logis terhadap hal-hal yang lebih kompleks
3. Anak dapat melakukan sesuatu terhadap sejumlah ide
4. Anak mampu memperoleh prinsip-prinsip secara benar
c. Tahap operasional konkret (umur 7 atau 8-11 atau 12 tahun)
Anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan tandai adanya reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret.
Operation adalah suatu tipe tindakan untuk memanipulasi objek atau gambaran yang ada didalam dirinya.
d.Tahap operasional formal (umur 11/12-18 tahun)
Anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir”Kemungkinan”. Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico deductive dan inductive sudah dimiliki oleh anak.
Pada tahap ini kondisi berpikir anak ini dapat :
1. Bekerja secara efektif dan sistematis
2. Menganalisa secara kombinasi
3. Berpikir secara proposional
4. Menarik generalisasi secara mendasar pada satu macam isi
Teori jorome bruner (1996) :
a. Perkembangan intelektual ditandai dengan adanya kemajuan dalam menanggapi suatu rangsangan
b. Peningkatan pengetahuan tergantung pada perkembangan sistem penyimpanan informasi secara realis
c. Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri atau pada orang lain melalui kata-kata atau lambang tentang apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan pada diri sendiri
d. Interaksi secara sistematis antara pembimbing, guru atau orang tua dengan anak diperlukan bagi perkembangannya kognitif
e. Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif, karena bahasa merupakan alat komunikasi antara komunikasi antara manusia. Untuk memahami konsep-konsep yang ada diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan untuk mengkomunikasikan suatu konsep kepada orang lain.
f. Perkembangan kognitif ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternatif secara simultan, memilih tindakan yang tepat, dapat memberikan prioritas yang berurrutan dalam berbagai situasi.
Tahap enaktif : seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk memahami lingkungan sekitarnya. Artinya dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik. Misalnya, melalui gigitan, sentuhan, pegangan.
Tahap ikonik : seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi)
Tahap simbolik : seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika. Komunikasinya dilakukan dengan menggunakan banyak sistem simbol.
Perbedaan pembentukan konsep dengan pemahan konsep :
1. Tujuan dan tekanan dari kedua bentuk perilaku mengkategorikan ini berbeda
2. Langkah-langkah dari kedua proses berpikir tidak sama
3. Kedua proses mental membutuhkan strategi mengajar yang berbeda
5 unsur seseorang memahami konsep :
1. Nama
2. Contoh-contoh baik yang positif maupun yang negatif
3. Karakteristik, baik yang pokok maupun tidak
4. Rentangkan karakteristik
5. Kaidah
Menurut bruner pembelajaran yang selama ini diberikan disekolah lebih banyak menekankan pada perkembangan kemampuan analisis, kurang mengembangkan kemampuan berpikir intuitif. Berpikir intuitif sangatlah penting bagi mereka yang menggeluti bidang matematika, biologi, fisika. Sebab setiap disiplin ilmu mempunyai konsep-konsep, prinsip dan prosedur yang harus dipahami sebelum seseorang dapat belajar. Maka cara yang baik untuk belajar adalah memahami konsep, arti dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan ( discovery learning)
Teori Ausubel adalah banyak menekankan pada belajar asosiatif atau belajar menghafal, struktur kognitif merupakan struktur organisasional yang ada dalam ingatan seseorang yang mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah-pisah ke dalam suatu unit konseptual.
Langkah pembelajaran piaget :
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Memilih materi pelajaran
3. Menentukan topik-topik yang dapat dipelajari siswa secara aktif
4. Menentukan kegiatan belajar yang sesuai untuk topik-topik tersebut, misalnya peneletian, memecahkan masalah, diskusi, simulasi.
5. Mengembangkan metode pembelajaran untuk merangsang kreatifitas dan cara berpikir siswa
6. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
Langkah pembelajaran bruner :
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar)
3. Memilih materi pelajaran
4. Menentukan topik-topik yang dapat dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh ke generalisasi)
5. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas, untuk dipelajari siswa
6. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks dari konkret ke abstrak atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
7. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
Langkah pembelajaran ausubel :
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, motivasi, gaya belajar)
3. Memilih materi pelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan mengaturnya dalam bentuk konsep-konsep inti
4. Menentukan topik-topik dan menampilkannya dalam bentuk advance organizer yang akan dipelajari siswa
5. Mempelajari konsep-koonsep inti tersenut, dan menerapkannya dalam bentuk nyata/konkret
6. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
Teori konstruktivistik indikator belajarnya :
1. Karakteristik manusia masa depan yang diharapkan
2. Konstruksi pengetahuan
3. Proses belajar menurut teori konstruktivistik
4. Perbandingan pembelajaran tradisional (behavioristik) dan pembelajaran konstruktivistik
Karakteristik manusia masa depan adalah manusia-manusia yang memiliki kepekaan, kemandirian, tanggung jawab terhadap resiko dalam mengalami keputusan, mengembangkan segenap aspek potensi melalui proses belajar yang terus me nerus untuk menemukan diri sendiri dan menjadi diri sendiri yaitu suatu proses
Karakteristik pembelajaran yang dilakukan adalah :
1. Membebaskan siswa dari belenggu kurikulum yang berisi fakta-fakta lepas yang sudah ditetapkan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-idenya secara lebih luas
2. Menempatkan siswa sebagai kekuatan timbulnya interes, untuk membuat hubungan di antara ide-ide atau gagasannya, kemudian menformulasikan kembali ide-ide tersebut, serta membuat kesimpulan-kesimpulan
3. Guru bersama-sama siswa mengkaji pesan-pesan penting bahwa dunia adalah kompleks, dimana terdapat bermacam-macam pandangan tentang kebenaran yang datangya dari berbagai interprestasi
4. Guru mengakui bahwa proses belajar serta penilaiannya merupakan suatu usaha yang kompleks, sukar dipahami, tidak teratur, dan tidak mudah dikelola
Sejarah Indonesia
Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Era Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.
Langganan:
Postingan (Atom)